“sekte Buddha Tendaijimon”
Sekte Tendaijimon merupakan sekte Buddhisme yang menghormati Chisho Daishi Enchin (814-891), kepala biksu Tendai ke-5, sebagai pendiri, dan kuil utamanya adalah Kuil Miidera (Kuil Onjoji) di kota Otsu, prefektur Shiga.
Pada akhir abad ke-10, murid-murid Chisho Daishi memisahkan diri dari sekte Tendai (Tiantai), yang kuil utamanya adalah Kuil Hieizan Enryakuji. Dari peristiwa itu, muncul 2 cabang di sekte Tendai, sehingga sekte Tendai berpusat di Gunung Hiei (Hieizan) disebut cabang Sanmon, dan yang satunya, cabang Jimon.
“Aula Utama”
Sebuah bangunan utama kuil, yakni tempat patung sembahyangan utama diabadikan. Itu juga disebut Kondo, Chudo, Butsuden, Mieido atau Amidado, tergantung sekte.
“Kaisar Tenji”
Kaisar Tenji (626–671) memerintah pada pertengahan abad ketujuh. Dia berkonspirasi dengan Nakatomi no Kamatari untuk menghancurkan klan Soga dan dengan tegas melaksanakan Reformasi Taika sebagai putra mahkota. Setelah ibunya, Kaisarina Saimei meninggal dunia pada 661, ia memerintah tanpa pelantikan kekaisaran secara resmi. Pada tahun 667 ia pindah ke Otsunomiya di Provinsi Omi (Prefektur Shiga kini) dan naik takhta pada tahun berikutnya. Dia memperbaiki administrasi dalam negeri melalui membuat Kogo-nenjaku (pendaftaran keluarga) dan memberlakukan Kode Omi. (Masa pemerintahan 668–671)
“Toyotomi Hideyoshi”
Seorang panglima perang pada periode Azuchi-Momoyama. Pertama, dia mengabdi kepada sebuah daimyo, Oda Nobunaga, dan segera setelah Nobunaga meninggal karena Insiden Honnoji pada tahun 1582, dia menyatakan dirinya sebagai penerus, mengalahkan para saingan dan menyatukan negara. Dari tahun 1583, Hideyoshi memulai pembangunan benteng Osaka, menara kastil yang memiliki struktur mewah tampilannya berlantai lima dan struktur delapan lantai di dalamnya yang sesuai untuk penguasa tertinggi. Pada zaman tersebut di mana ia disebut dengan gelar kehormatannya “Houtaikou”, budaya Momoyama yang berkarakteristik kemewahan, termasuk upacara minum teh dan lukisan sekolah Kano, berkembang pesat.
Hubungan antara Kuil Miidera dan Hideyoshi umumnya menguntungkan; namun, pada tahun 1595, di tahun-tahun terakhirnya, dia tiba-tiba memberlakukan perintah kepada Kuil Miidera untuk menyita semua aset milik kuil. Setelah wafat Hideyoshi pada bulan Agustus 1598, Kuil Miidera dipulihkan oleh istri sahnya, Kita no Mandokoro.
“Kita no Mandokoro”
Pada umumnya, gelar ini menunjukkan seorang istri sah bangsawan yang menjabat Sessho (wali kaisar yang bertindak atas nama kaisar remaja atau kaisarina) atau Kanpaku (penasihat utama kaisar). Kemudian, digunakan untuk menyebut Kodai-in, istri sah Toyotomi Hideyoshi, khususnya. Setelah kematian Toyotomi Hideyoshi, dia berkontribusi pada pemulihan Kuil Miidera dan rekonstruksi Aula Utama.
“atap dari kulit pohon hinoki”
Atap yang dibuat dengan metode menggunakan kulit pohon hinoki, sejenis aras dipaku oleh paku bambu.
“gejin (area luaran), naijin (area dalam), dan kojin (area belakang)”
“Maitreya”
Maitreya adalah bodhisattva yang akan menjadi penerus Buddha Shakamuni/Sakyamuni. Maitreya tinggal di surga Tusita dan merupakan calon Buddha. 5,67 miliar tahun setelah kematian Buddha, dia akan muncul di Bumi untuk menyelamatkan semua makhluk hidup yang belum diselamatkan oleh Buddha sepenuhnya dengan berkhotbah di tiga pertemuan, Ryuge sanne.